Saturday 3 October 2015

catatan mas danu : tentang betina

Elang betina adalah ibu yg teladan mengurus anak mereka dgn cinta.
Sebelum bertelur,
ia menyiapkan sarang dibukit yg tinggi, dibawahnya jurang.
Rangkanya dari ranting yg keras & duri tajam dilapisi rumput² halus & cabutan bulu dari dada ibu agar sarang menjadi nyaman.
Setelah di erami,
telur menetas & jadilah anak elang.
Saat anak elang lapar,
paruhnya akan di tengadahkan lalu sang ibu memasukkan makanan hasil buruan.
Anak elang pun tumbuh menjadi besar.
Kala angin kencang berhembus sang ibu merentangkan sayap,
menutup sarang u/memberikan perlindungan.
Suatu saat anak elang kaget,
ransum makanan tiba² dihentikan,
perangai sang ibu berubah tajam,
"Ibu kenapa begini?"
Di waktu yg lain anak elang kaget lagi saat sayap sang ibu dikibaskan,
rumput halus & bulu berhamburan keluar sarang,
tinggal duri tajam menusuk badan.
"Ibu, tega nya?"
Anak elang juga kaget waktu mereka di usir dari sarang, didorong keluar, jatuh melayang,
"Ibu kenapa kau mau membunuh anakmu?"
Ketika hampir sampai dasar jurang,
sang ibu menyambar cepat & menyelamatkan.
Demikianlah ber-kali² mereka di jatuhkan,
sampai suatu saat anak elang mulai mengepakkan sayap & bisa terbang.
Ortu elang dgn riang mengajak si anak terbang di atas awan,
belajar mencari binatang buruan,
barulah si anak elang sadar ortunya mengajarkan kerasnya kehidupan.
Orang tua harus seperti elang, mengurus anak dgn cinta,
TAPI ada saatnya harus tega agar anaknya bisa menjadi "orang".